Ryan Sudah Ketagihan Membunuh

Kalau sudah bisa mengatasi rasa takut dan cemas, pelaku pembunuhan serial (berantai) telah menikmati apa yang dilakukannya.

Adrianus Meliala
Kriminolog Universitas Indonesia

VERRY Idam Heryansyah alias Ryan (30), diperkirakan seorang psikopat sehingga menikmati setiap pembunuhan yang dilakukannya. Bahkan tersangka pelaku mutilasi di Ragunan, Jakarta dan pembunuhan terhadap emat orang di Jombang, Jawa Timur, itu sudah semakin ketagihan membunuh orang.

Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala dan Kriminolog UI Erlangga Masdiana mengategorikan

Aril dan Ryan
Aril dan Ryan (foto:detikcom)

Ryan sebagai pembunuh berantai. Keduanya menepis anggapan bahwa tindakan pembunuhan itu terkait orientasi seksualnya yang menyimpang atau suka sesama jenis.

Adrianus mengatakan, Ryan sudah sampai pada tahap ketagihan membunuh dan menikmati saat-saat korbannya meregang nyawa. Bahkan dia telah memiliki kecenderungan untuk menemukan terobosan baru dalam membunuh korbannya guna mendapatkan sensasi yang lebih hebat lagi.

Menurut Adrianus, Ryan yang telah membunuh lima orang tak menunjukkan rasa takut dan cemas. “Kalau sudah bisa mengatasi rasa takut dan cemas, pelaku pembunuhan serial (berantai) telah menikmati apa yang dilakukannya, ” katanya.

Dalam penilaian Erlangga, Ryan cenderung memiliki kepribadian tidak merasa bersalah atas apa yang dia lakukan. “Ini ciri-ciri psikopat. Dia memiliki alasan pembenaran atas apa yang dia lakukan. Biasanya diikuti dengan kepribadian yang tidak merasa bersalah,” jelasnya.

Latar belakang seseorang menjadi psikopat bermacam-macam. “Bisa karena dendam, sakit hati, atau iri,” jelas Erlangga. Psikopat yang melakukan pembunuhan akan mengulangi perbuatannya di kemudian hari karena dia telah kecanduan melakukan pembunuhan.

“Ini berbeda dengan pembunuhan situasional. Dalam pembunuhan situasional, orang membunuh karena terpengaruh situasi. Kalau pembunuh berantai dia punya alasan pembenaran sendiri,” tutur Erlangga.

Seadainya Ryan belum tertangkap, bisa jadi ia akan melakukan pembunuhan berikutnya dengan cara yang lebih canggih dan rumit. Mulai dari segi menghilangkan jejak maupun cara menghabisi korban. Hal tersebut dilakukan Ryan untuk mendapat sensasi.

Adrianus mengatakan, kenikmatan membunuh yang dirasakan Ryan terlihat dari cara pemuda itu membunuh para korbannya. Jika awalnya, Ryan hanya membunuh dengan cara memukulkan benda tumpul, terhadap korban terakhir dia memotong-motong mayat atau memutilasinya.

“Seorang pembunuh serial memang akan seperti itu. Cara membunuhnya akan terus berkembang, semakin keji. Dari sekadar memukul sampai menguliti atau memutilasi. Kalau tidak tertangkap pasti akan ada korban-korban berikutnya,” papar Adrianus.

Sejauh yang sudah diketahui, Ryan telah menghabisi 5 orang. Satu korban dimutilasi jati tujuh bagian, yakni Heri Santoso (40). Empat korban lainnya adalah Aril Somba Sitanggang (34) asal Depok, Grandy (WN Belanda), Vincent asal Solo, dan Guntur alias Guruh Setyo Pramono asal Nganjuk

Jenazah empat korba Ryan telah digali dari belakang rumah orangtuanya di Dusun Maijo, Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Jombang. Namun warga setempat dan desa sekitarnya meyakini korban yang dihabisi Ryan di tempat itu lebih dari empat orang. Kemungkinan jenazah korban lainnya juga dikuburkan di sekitar lokasi itu.

Ada empat laporan orang hilang ke polisi, yakni:
Sobirin, warga Desa Dapurkejambon, Kecamatan Jombang, melaporkan kemenakannya, Zainal (22), penyiar Radio Gita FM di Diwek, Jombang, menghilang sejak Januari 2008. Sobirin pernah melihat Zainal berboncengan dengan pria mirip Ryan.

Lilik Kastumi (55), warga Jl Dr Soetomo, Jombang, mengaku anak laki-lakinya, Agustinus Setiawan (27), hilang sejak Juni 2007. Agustinus diduga mengenal Ryan karena biasa berlatih di sebuah pusat kebugaran. Ryan diketahui sering ke pusat kebugaran.

Suprayitno (30), warga Desa Mojongapit, Kecamatan Jombang, mengaku istrinya, Nanik Kristanti (26) dan anaknya yang masih balita, pergi sejak 2 April. Pamitnya ke tempat orangtuanya di Banyuwangi. Sudah dicek ke Banyuwangi sepekan kemudian, tapi Nanik tak ditemukan. Nanik sering berangkat senam ke Marcella Fitness Center bersama Ryan.

Seorang ibu mengaku anaknya bernama Guntur (28), hilang sejak akhir 2007. Guntur bekerja di Kediri, pernah kedatangan tamu berwajah mirip Ryan. Saat itu, Ryan mengaku dari Bandung. Terakhir diketahui bahwa Guntur adalah nama alias dari Guruh Setyo Pramono asal Nganjuk, satu di antara empat korban yang mayatnya dikuburkandi belakang rumah Ryan. (sumber: persda network/warkot/surya/st8)

3 pemikiran pada “Ryan Sudah Ketagihan Membunuh

  1. gilllaaaaaaaa………………

    ryan thu sadisssss banget…….
    gag pnya perasaan,,,,,,,,,,

    dasar psikopat sejatiiiiiiiiiiiiiiiiii………
    gila nggak bunuh orng!!!!!!!!!!!!!!

    d pikir nyawa orng ad serepny jd kalo ilang satu muncul seribuuuuuuuuuuuuuuuu………..

    Suka

Tinggalkan komentar