David Hartanto Tidak Bunuh Diri

Lokasi jatuhnya David kemudian tewas
Lokasi jatuhnya David kemudian tewas

SPEKULASI mengenai kematian David Hartanto Widjaja (21) di Nanyang Technology University, Singapura, memicu perdebatan sengit di situs  Straits Times, Kamis ( 4/3/2009 ). Pada berita berjudul “Knife attack at NTU:  “Student lost study award,” di kolom komentar,  seorang yang menggunakan inisial edwin2026,  mengecam pemberitaan di Singapura yang seolah-olah memojokkan David.

Pria bernama Edwin Lesmana itu bahkan mencantumkan alamat emailnya di kaminari.no.me@*** dan menyatakan bertanggungjawab atas semua pernyataannya serta mempersilakan siapa saja mengkonfirmasi kembali kepada dia. Dia sempat menjawab email saya, namun tidak bersedia menjelaskan lebih jauh mengenai statemennya. Berikut komentar Edwin di Straits Times.

Saya adalah salah satu teman dekat David. Saya di sini untuk memberikan beberapa fakta dan asumsi mengenai kasus ini. Faktanya, Lok Tat Seng, Dekan NTU, mengumpulkan semua mahasiswa dari Indonesia di International Student center pada malam setelah kejadian itu. Dia hanya mengatakan ada saksi di tempat yang melihat tubuh David  tergeletak di tanah, mati. Dekan tidak mengatakan bahwa saksi melihat David terjun dari balkon.

Satu-satunya pernyataan resmi dari kepolisian adalah David ditemukan sudah meninggal. (Menurut polisi, David diperkirakan meninggal pukul 10.45). Mereka tidak menyebutkan apakah dia melakukan bunuh diri. Mereka juga hanya menyebutkan ‘profesor itu diyakini akan ditikam’. Tapi tidak mengatakan bahwa ‘profesor yang telah ditikam’. Di mana asumsi ini berasal? Mengapa mereka tidak mengatakan tentang hal ini?

Saya dan beberapa mahasiswa Indonesia berkumpul malam, 3 Maret 2009, pukul 08.00 pm di International Student Center dan berbicara kepada orangtua David. Mereka telah melihat tubuhnya dan tidak melihat adanya luka pada pergelangan tangannya dan polisi juga telah dikonfirmasi soal itu. Asumsi saya, orangtua David tidak akan berbohong. Berarti berita  semua media massa bahwa David menyayat tangannya adalah bohong.

Menurut orangtuanya, ada juga luka di kepala David (diasumsikan itu cedera karena jatuh), sayatan dan luka di lehernya. Menurut opini saya, luka di lehernya sangat mencurigakan. Bagaimana mungkin dia bisa terluka seperti itu? Sekali lagi, menurut orangtua David, polisi menduga luka itu karena kepalanya menghantam tanah saat jatuh. Jika demikian, dagunya pasti terluka. Kenyataannya tidak. Pertanyaan saya,  dari mana asal luka di lehernya?

Mungkinkah David diserang?


Berikut asumsi-asumsi yang disampaikan oleh Edwin. (1) David ditikam profesor. Bagaimana Anda tahu? Kejahatan itu

Lorong dekat ruang kerja Prof Chan langsung dibersihkan sesaat setelah David ditemukan tewas.
Lorong dekat ruang kerja Prof Chan langsung dibersihkan dari ceceran darah, sesaat setelah David ditemukan tewas.

terjadi di ruangan tertutup yang hanya ada David dan profesor. Tidak ada seorangpun yang melihat apa yang terjadi.  Saksi mata hanya melihat David berjalan keluar ruangan.

(2) Bila David memang bunuh diri, bagaimana bisa seseorang yang melakukan bunuh diri bisa jatuh ke atas atap kaca dahulu baru jatuh ke tanah, bukannya langsung menjatuhkan diri ke tanah. (3) David menyayat pergelangan tangannya. Saya tidak tahu dari mana berita ini berasal.

Edwin menduga justru Profesor Chan Kap Luk  lah yang menyerang David. Dia membeberkan beberapa poin mengenai alasannya itu.

Pertama, menurut berbagai laporan, pakaian David dipenuhi darah. Jika itu darah dari pergelangan tangannya, tidak mungkin darah itu  mengenai hampir seluruh pakaian yang dia kenakan. Lebih bisa dimengerti bila luka itu berasal dari lehernya.

Kedua, David mencoba meloloskan diri keluar dari ruangan setelah diserang oleh profesor. Namun dengan leher yang terluka, akhirnya dia terjatuh dari atas balkon. Mungkin dia panik dan tidak sadar setelah kehilangan banyak darah, sehingga dia terjatuh.

Beberapa komentar di situs yang sama, menilai Edwin terlalu spekulatif dengan pernyataannya. Ada yang menyarankan agar energi yang ada digunakan untuk belajar dan sebagainya. Namun, pemicu seperti ini dibutuhkan untuk menggali sebuah kasus yang rumit, karena bisa menimbulkan analisis- analisis yang lebih mendalam.

Sekali lagi, pertanyaannya, benarkah David bunuh diri? Kita tunggu hasil kerja polisi Singapura. Semoga mereka bekerja secara profesional sehingga kasus ini tidak meninggalkan ganjalan di hati kita, sesama warga negara Indonesia, sebagai saudara sebangsa David Hartanto Wijdaja.(*)

2 pemikiran pada “David Hartanto Tidak Bunuh Diri

  1. Untuk keluarga david kami cuma bisa mendoakan, berjuang terus dan terus, suatu saat tabir kejahatan akan terkuak. Semoga pemerntah Indonesia tersadar dan kemudian ikut mmbantu kasus ini. Seperti yang pernah dikatakan ayah david dalam cara kickandy, maslah ini bukan semata mata karena seorang david, tapi sudah menyangkut masalah anak anak indonesia lainnya yang sedang belajar di luar negeri. Agar jangan sampai kasus kasus serupa menimpa yang lain.

    maju terus untuk sebuah keadilan………

    Suka

  2. Yang jadi pertanyaan besar adalah mengapa polisi Singapura tidak mengamankan dan menginterogasi Prof Chan? Kasus kriminal ini jelas tidak ditangani sesuai prosedur yang seharusnya.
    Polisi katanya menunggu hasil otopsi David yang memakan waktu sebulan. Seharusnya Prof Chan diamankan sampai polisi bisa memastikan bahwa dia tidak bersalah dan menemukan pelaku yang sebenarnya.
    Kejadian ini harus diungkap, kalau tidak si pembunuh terus berkeliaran di Singapura dan akan jatuh korban lagi.
    Melindungi kriminal adalah kejahatan kriminal.

    Suka

Tinggalkan Balasan ke jarot Batalkan balasan