David Sempat Berteriak: “They want to kill me…”

* Iwan Piliang: Ini indikasi mafia industri

Seorang saksi menuturkan detik-detik menegangkan sebelum ajal menjemput David Hartanto Widjaja (21) pada Senin 2 Maret 2009 pagi.  Dia berlari karena dikejar oleh lebih dari satu orang. Ada indikasi lehernya ditebas lalu tubuhnya dijatuhkan dari lantai empat kampusnya, Nanyang Technology University (NTU).

Darah pada paper yang tergeletak di ruang kerja Prof Chan. Paper inikah penyebab kematian tragis mahasiswa jenius asal Indonesia itu?
Darah pada paper yang tergeletak di ruang kerja Prof Chan. Paper inikah penyebab kematian tragis mahasiswa jenius asal Indonesia itu?

BENARKAH David bunuh diri setelah menusuk pembimbing skripsinya, Prof Chan Kap Luk? Atau justru sebaliknya, malah dia yang dihabisi? Indikasi mengarah ke kemungkinan kedua, yakni David dibunuh. Berbagai kalangan berharap pengumuman hasil autopsi oleh polisi Singapura hari ini, Kamis (2/4/2009),  benar- benar objektif atau sesuai dengan fakta sebenarnya.

Ketua Tim Verifikasi kasus kematian David, Iwan Piliang menduga David dibunuh. Dia mengungkapkan hal itu melalui tulisnnya dalam blog Kompasiana, setelah berbincang dengan Hartono Widjaja, ayah David, saat diskusi diadakan oleh Christivita Wiloto, Selasa (17/3/2009), pukul 13.30 WIB.

Sebelum ajal menjemputnya, David sempat berteriak ketakutan karena dikejar oleh beberapa orang dari ruangan Prof Chan Kap Luk (45) di jurusan Electrical Engineering, tempat David berkonsultasi mengenai tugas akhirnya. “They want to kill me, they want to kill me… they….” teriaknya. Kemudian dia tewas bersimbah darah.

Ayah David menuturkan, seorang perempuan pekerja di NTU menyaksikan  peristiwa itu. Tapi dia tak mengira itu sebuah teriakan minta tolong. Justru dia menyangka itu hanya sebuah adegan bercanda.  Perempuan itu menceritakan hal itu kepada ayah David di kampus NTU pada Senin 2 Maret 2009 sore.
Namun dia enggan mengungkapkan nama perempuan itu. “Jika saya sebutkan nama wanita itu kepada Anda, akan dibunuh pula wanita itu kini,” ujar Hartono kepada Iwan Piliang.

Sayangnya kepolisian Singapura tidak memperbolehkan pihak keluarga yang ditemani pihak Kedutaan Indonesia di Singapura, melihat jasad David. Alasannya masih diautopsi.”Keesokan harinya saya kembali. Anak saya badannya dililit plastik, dibalut macam mumi plastik bening. Tetapi saya melihat lehernya diplester, ada tiga baris plester,”tutur Hartono.

Tanggal 3 Maret, kedua orangtua David di Singapura, diminta membuat keputusan cepat, mengkremasi

Jenazah David dikremasi di Singapura, hanya sehari setelah tewas. Keluarga merasa diarahkan agar buru-buru mengkremasi jenazah almarhum. Fakta apa yang hendak disembunyikan Singapura?
Jenazah David dikremasi di Singapura, hanya sehari setelah tewas. Keluarga merasa diarahkan agar buru-buru mengkremasi jenazah almarhum. Fakta apa yang hendak disembunyikan Singapura?

jasad atau membawa pulang ke Indonesia. “Entah mengapa kala itu, dalam keadaan kalut kami memutuskan mengizinkan kremasi,” kenang Hartono. Matanya berkaca. Seakan ada penyesalan di sana.

Sebagaimana dugaan banyak kalangan, Iwan juga menduga ada pihak yang ingin merebut hasil penelitian David. Ada konspirasi berlatar kepentingan ekonomi di balik kasus ini. Tugas akhir David berjudul “Multiview acquisition from Multi-camera configuration for person adaptive 3D display.” Riset David berhasil menemukan komponen yang bisa menayangkan obyek 3 dimensi yang bisa tayang di udara. Semacam hologram tiga dimensi yang bisa hidup di udara.

Kemampuan membuat gambar visual tiga dimensi yang bisa tayang ke udara bisa dimanfaatkan untuk teknologi intelijen, di mana sosok orang digital bisa diprogram masuk ke ruang tertentu, dipantau melalui kamera CCTV, gerakannya dipandu pemindai gerak (motion capture); dapat mengirim data, suara, layaknya manusia benaran yang sedang kita perintah bekerja.

Hasil penelitian ini juga bisa berguna bagi televisi 3 dimensi masa depan, yang dapat ditonton kasatmata, tanpa kacamata khusus. Jika benar itu yang ditemukan, implementasinya bisa macam-macam. Kita bisa saja mengganti resepsionis di kantor dengan orang 3D, bukan manusia utuh.

Penelitian si penggemar game virtual itu itu mirip riset yang pernah dilakukan Lucas Art & Co. Perusahaan ini pernah melakukan riset tentang teknologi tiga dimensi (3D) visual untuk kepentingan iklan, yang mampu tampil di udara. Itu artinya, software animasi 3D, sederhananya, yang semula hanya bisa membuat model dan tayang di komputer atau cuma direkam ke format film dan video, lalu bisa ditayang di udara.

Dalam tulisannya yang lain di blog Kompasiana, Iwan menduga pembunuhan David terindikasi melibatkan mafia industri. “Ini indikasi mafia industri,” tulis Iwan.

Proses tewasnya David pada Senin 2 Maret 2009 di Kampus NTU Singapura. Benarkah seperti ini?
Proses tewasnya David pada Senin 2 Maret 2009 di Kampus NTU Singapura. Benarkah seperti ini?

Dia menjelaskan  bahwa riset David tentulah belum sampai ke arah persenjataan jarak jauh itu.  Tetapi perhatian dan risetnya yang spesifik, bisa menguraikan ke penemuan lebih jauh optimalisasi aplikasi OpenCV bagi kamera pengintaian tiga dimensi (3D), yang dapat digabungkan dengan back office internet berkepatan tinggi. Back office itulah antara lain yang digarap David.

Menurut ayahnya, penelitian David sudah mencapai 90 persen final saat diserahkan kepada Prof Chan. Dia memang ‘menghilang’ selama dua minggu, khusus untuk menyelesaikan riset itu. Kemudian flash-disc-nya diserahlkan kepada Prof Chan, sebelum dia menemui ajal dengan cara mengenaskan pada hari itu. Kini seluruh bahan hasil penelitian itu berada di tangan polisi dan Prof Chan. Sebab, laptop David juga disita polisi Singapura.

Akan verifikasi
Penuturan petugas kebersihan di kampus NTU bahwa David berteriak, “They want to kill me…”akan diverifikasi oleh sekelompok penggiat citizen journalism asal Indonesia yang dipimpin Iwan Piliang. “Kalau kita dapat siapa ‘they’ itu, maka ceritanya bisa panjang,” kata Iwan, koordinator tim verifikasi saat memberikan keterangan pers di Jl Raden Saleh, Cikini Jakarta Pusat, Rabu ( 1/4/2009 ).

Mereka meragukan kesaksian seorang mahasiswa asal Iran bahwa dirinya melihat David menusuk punggung Prof Chan. Hal itu dinilai tidak  mungkin karena Prof Chan duduk di kursi bersandaran tinggi. Sementara kursi itu tidak rusak dan tidak ada bekas darah pada kursi itu.

Menurut Iwan, tim verifikasi itu terdiri atas 12 orang blogger dan 30 orang anggota komunitas INV (Intelligent Network Video). Mereka akan menggunakan jalur-jalur informal untuk melakukan verifikasi, lantaran tidak ada dukungan KBRI di Singapura dan Kedubes Singapura di Jakarta. “Jalan yang kita tempuh informal, sebab kalau formal seperti TVOne ditolak mentah-mentah oleh Pemerintah Singapura,” kata Iwan.

Kematian David kian misterius, apalagi dua staf peneliti asal Cina dari kampus yang sama juga tewas, yakni Zhou Zheng (24) dan Hu Kunlun.  Sejumlah pihak menduga tiga kematian itu bertalian.  Keluarga David sudah berusaha melapor ke Mabes Polri, namun tanggapannya sangat mengecewakan.

“Seharusnya laporannya di Singapura karena kasusnya di sana,” kata Juru Bicara Polisi, Abubakar Nataprawira. Alasan dia, Indonesia tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Singapura, sehingga tidak mungkin Polri ikut campur.(sumber:kompas.com/kompasiana)

9 pemikiran pada “David Sempat Berteriak: “They want to kill me…”

  1. ass….saya prihatin dgn kasusnya david dan semoga saja kasusnya bisa di selesaikan secara tuntas.saya mengikuti perkembangan kasusnya david,kalau ternyata david memang bunuh diri karena bea siswanya akan di cabut lalu stress itu bisa-bisa saja terjadi tapi kalau sampai bunuh diri?kayaknya “this impossible”dia kan mahasiswa yang cukup cerdas di NTU ga mungkin berpikiran sedangkal itu,dan knp mesti bunuh diri di saat studynya udah memasuki tahap akhir?saya yakin keluarganya masih mampu untuk membiyayai kuliah david.Kenapa dari berbagai hasil otopsi banyak kejanggalanya?dan knp pemerintah singapura yang katanya peraturanya ketat bisa setertutup itu dlm kasusnya david?saya pemerintah indonesia pun harus terjun langsung dlm kasus david ini

    Suka

  2. Saya sangat terkesan dengan upaya beberapa pihak, analisa dari tim forensik tetapi sy harus menghimbau pemerintah Indonesia, bantulah rakyatmu !!

    Suka

  3. gimana bisa terungkap jika kepolisian indonesia yang kita banggakan dan yang ada selogan ” KAMI SIAP MEMBANTU DAN MELAYANI ” tidak membantu untuk mengungkap kejadian ni…malah seakan2 menutup mata….
    janganlah kita di INJEK2.DIBERAKIN OLEH pemerintah singapura karena NEGERI KITA ADALAH NEGERI BERDAULAT…
    BAGI PIHAK KEPOLISIAN,INTELIJEN,BIN,PEMERINTAH BANTULAH MENGUNGKAP PEMBUNUHAN….DAVID HARTANTO
    karena dari dialah NEGERI kita bisa DIPANDANG,DISEGANI DAN MENGHARUMKAN NAMA BANGSA INDONESIA JIKA PENELITIAN DAVID HARTANTO BISA TERWUJUD

    Suka

  4. Mudah2an informasi ini berguna yah, semoga David tenang di alam sana :)

    Pembunuh mahasiswa Indonesia sudah dipenjara… ……

    Kisah David Hartanto – akhirnya kekejaman Prof. Chan terungkap !!

    Suka

  5. saya yakin bahwa prof. bodoh itu menginginkan hasil penelitian david. saya benar-benar prihatin dan ingin tahu seperti apa hasilnya. Bayangkan hasil budaya bernama reog aja diambil aplagi hasil yang menggiurkan apa enggak ngiler. Kasihan David.
    Semoga kerja kawan-kawanmu cepat memperoleh hasil, sehingga engkau bisa tersenyum di sana.
    Amin

    Suka

  6. Kepada : maracana09

    Saya adalah graduate dari NTU EEE thn 2005…
    Memang kuliah disana sangat-sangat stressful dan penuh tekanan. Setiap hari kita diberi pelajaran dan project2 yg sepertinya ga ada habis2nya..
    Tapi untuk seorang murid mau melukai/membunuh dosen di NTU agak impossible. Apalagi menurut saya hukum dan peraturan dari negeri Singapura sangat berat dan ketat. Semua org pasti berpikir 2 kali utk berbuat hal yg bodoh seperti itu.
    Murid pintar dan berbakat sepeti David pasti sangat diperhatikan oleh pihak NTU dan badan pendidikan di Singapura. Itu pasti membuat dia semakin berkomitmen utk semakin berjaya disana. Apalagi dengan hebatnya persaingan disana, murid pintar seperti David pasti bisa sukses di sana. Jadi, dia membunuh krn dia stress / krn Scholarship-nya diberhentikan, itu benar2 “stupid”.
    Satu hal lagi yg agak menjanggalkan, NTU mempunyai system keamanan dan surveillance yg canggih. CCTV sudah terpasang di sekitar universitas. Jadi ada kemungkinan besar bahwa kejadian tersebut dapat terekam di system CCTV NTU. Walaupun tidak ada, setidaknya area sekitar kejadian pasti dapat memberikan bukti2 yg dapat membantu.
    Singapura mempunyai alat2 yg canggih dalam mengungkap kejahatan. Untuk kasus seperti ini, pastilah mudah bagi mereka utk mendapatkan kebenarannya. Apalagi Singaporean selalu membangga-banggakan prestasi mereka, jadi agak terasa sangat aneh bagi mereka yg se-akan2 menutupi kasus ini.

    Itu saja, saya harap dapat membantu.
    Semoga kebeneran dapat segera terungkap.

    Suka

  7. Saya juga bingung… pembunuhan atau bunuh diri..
    nich sy dapat kiriman email dr teman tentang david :

    Masih ingat kisah mahasiswa kita yang kuliah di Singapura yang diberitakan menyerang dosen pembimbingnya lalu bunuh diri dengan melompat dari lantai 4?…. Berikut kisahnya….
    FYI,……..
    Di copy dari milis tetangga, inti dan infonya bagus, untuk dicermati tentang kisah hidup seorang anak jenius : David Hartanto
    Anda percaya seorang david melakukan penyerangan dan bunuh diri ?
    Selamat membaca …..
    Kisah David Hartanto – akhirnya kekejaman Prof. Chan terungkap !!
    Angel adalah mahasiswa kampus Nanyang Technological University , ia adalah angkatan terbaru dalam tahun ajaran baru. ……………..

    Angel berhasil membuktikan bahwa pria itu layak dipenjara seumur hidup. Angel merasa lega karena
    perkenalan dia dengan David adalah sebuah pesan takdir nyata untuk membelah masa depan David yang telah hilang. Kini semuanya bisa tenang, Angel pun bisa tenang melepas kepergian sahabatnya
    Nah, apa pesan bijak yang bisa kita ambil dari kisah hidup si David?……

    Suka

  8. Ini berita agak ngawur. Nggak ada namanya profesor mau merebut project murid, nantinya nama profesor sendiri bakal tercantum juga kok, dianggap ikut berkontribusi. Justru, nama mahasiswanya yg akan ditaruh di bawah nama profesor. Kalau misalnya dosennya mau membunuh, kenapa di ruang kantor dia sendiri? Ini nggak masuk akal.

    Gak ada namanya mahasiswa Iran melihat David menusuk, yg ada itu ada mahasiswi Iran yg melihat David berdarah-darah di jembatan.

    Hu Kunlun itu memang gak hati2 waktu menyeberang jalan, makanya ada mobil yg gak sempat ngerem trs nabrak. Itu kata saksi mata lho. Jangan mengada-ada dihubung2kan ah.

    ————-
    Segala kemungkinan, dari yang masuk akal sampai yang nggak masuk akal sekalipun bisa terjadi. Kalau semua kejahatan hanya dilihat dari wajar dan tidak wajar, masuk akal dan tidak masuk akal, maka tidak akan ada kejahatan yang terungkap di muka bumi ini. Faktanya banyak peristiwa kejahatan dilakukan dengan c ara2 di luar dugaan (nggak masuk akal).
    Soal Kun Lun ditabrak, siapa yang bisa memastikan bahwa itu tidak ada kaitannya. Orang menjadi curiga lantaran dia berasal dari fakultas yg sama dengan David dan Zhou. Makanya kita jadi orang tidak boleh pasrah pada fakta di depan mata saja. Itu namanya memakai kacamata kuda…. hanya memandang ke depan dan mengabaikan hal-hal lain di sisi kiri dan kanan.

    Suka

Tinggalkan komentar