Ilustrasi (http://atjeh.biz/) Pos Lekat

Ini 16 Aturan Baru Terkait Paket Kebijakan Ekonomi XII


Ilustrasi (http://atjeh.biz/)
Ilustrasi (http://atjeh.biz/)

JAKARTA – Berdasar hasil survei Bank Dunia, peringkat Easy of Doing Business (EODB) atau kemudahan berusaha di Indonesia saat ini berada pada peringkat ke-109 dari 189 negara yang disurvei. Posisi ini tertinggal jauh di bawah negara ASEAN lainnya seperti Singapura posisi 1, Malaysia (18), Thailand (49), Brunei Darussalam (84), Vietnam (90), dan Filipina (103).

Pemerintahan Presiden Joko Widodo memangkas puluhan prosedur dan perizinan yang menghambat dunia usaha dan investasi, dan sekaligus menerbitkan 16 aturan baru untuk mempermudah para pelaku usaha sekaligus untuk meningkatkan peringkat EODB Indonesia. Jokowi menargetkan peringkat EODB Indonesia berada di posisi 40.

Berikut 16 peraturan yang diterbitkan pemerintah dalam Paket Kebijakan Ekonomi XII, yang diumumkan di Kantor Kepresidenan Jakarta, Kamis (28/4/2016):

Lanjutkan membaca “Ini 16 Aturan Baru Terkait Paket Kebijakan Ekonomi XII”

Menko Perekonomian Darmin Nasution (tengah) bersama Presiden Joko Widodo (kanan) saat mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi XII di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/4/ 2016). Pos Lekat

PAKET KEBIJAKAN EKONOMI XII: Jokowi Pangkas 45 Prosedur dan 3 Jenis Perizinan


Menko Perekonomian Darmin Nasution (tengah) bersama Presiden Joko Widodo (kanan) saat mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi XII di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/4/ 2016).
Menko Perekonomian Darmin Nasution (tengah) bersama Presiden Joko Widodo (kanan) saat mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi XII di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/4/ 2016).

JAKARTA – Pemerintahan Presiden Joko Widodo memangkas 45 prosedur terkait perizinan, pajak, perkreditan, ekspor-impor, perlindungan investor, dan lain-lain serta menghapus tiga perizinan untuk meningkatkan kemudahan berusaha di Indonesia. Tak hanya memangkas prosedur dan jumlah perizinan, pemerintah juga memangkas waktu dan biaya perizinan menjadi lebih singkat dan murah. Upaya ini untuk menjawab 10 indikator tingkat kemudahan berusaha yang ditetapkan oleh Bank Dunia.

Asal tahu, sebagaimana survei Bank Dunia, peringkat Easy of Doing Business (EODB) Indonesia saat ini berada pada peringkat ke-109 dari 189 negara yang disurvei. Posisi ini tertinggal jauh di bawah negara ASEAN lainnya seperti Singapura posisi 1, Malaysia (18), Thailand (49), Brunei Darussalam (84), Vietnam (90), dan Filipina (103).

Hosting Unlimited Indonesia

Dikutip dari ksp.go.id, disebutkan bahwa Presiden Jokowi dalam beberapa rapat kabinet terbatas menekankan pentingnya menaikkan peringkat EODB atau Kemudahan Berusaha Indonesia hingga ke posisi 40. Untuk itu harus dilakukan sejumlah perbaikan, bahkan upaya ekstra, baik dari aspek peraturan maupun prosedur perizinan dan biaya, agar peringkat kemudahan berusaha di Indonesia – terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), semakin meningkat.
Lanjutkan membaca “PAKET KEBIJAKAN EKONOMI XII: Jokowi Pangkas 45 Prosedur dan 3 Jenis Perizinan”

Maket Jembatan Palmerah (MediaNTT.com) Pos Lekat

Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi: Hentikan Rencana Pembangunan Jembatan Palmerah


Maket Jembatan Palmerah (MediaNTT.com)
Maket Jembatan Palmerah (MediaNTT.com)

Seorang warga Nusa Tenggara Timur (NTT), DR Jonatan Lassa, menulis surat terbuka ditujukan kepada Presiden Jokowi agar menghentikan rencana pembangunan Jembatan Palmerah di Flores Timur. Nilai proyek jembatan ini mencapai Rp 5,1 triliun, dianggap tidak pas untuk saat ini, dimana masih 50 persen anak-anak/Balita di NTT mengalami gizi buruk.

Penulis surat berpandangan, tidak sepantasnya pemerintah NTT menghabiskan dana hingga Rp 5,1 triliun pada satu titik, sementara ada hal yang lebih mendesak, seperti buruknya tingkat kesehatan masyarakat.

Berikut isi surat yang ditulis Jonatan di note facebooknya dan telah di-share lebih dari 50 kali.

Yang Mulia, bapak Presiden Joko Widodo,

Lanjutkan membaca “Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi: Hentikan Rencana Pembangunan Jembatan Palmerah”

Tii Langga, topi adat khas Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (Foto: eddy mesakh) Pos Lekat

UMKM Orientasi Ekspor Bisa Dapat Pinjaman hingga Rp 50 Miliar


Miniatur Sasando, alat musik tradisional dari Pulau Rote, NTT. (Foto: eddy mesakh)
Miniatur Sasando, alat musik tradisional dari Pulau Rote, NTT. (Foto: eddy mesakh)

JAKARTA – Anda Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berorientasi ekspor bisa memperoleh pinjaman modal hingga Rp 50 miliar. Fasilitas pinjaman ini disebut Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor (KURBE).

Jadi, jika UMKM Anda memproduksi barang-barang berorientasi ekspor, tak terkecuali benda-benda seni, kerajinan etnik seperti tenunan, meubel, hasil perkebunan, maupun hasil bumi olahan, Anda bisa mengajukan permohonan untuk memperoleh pinjaman dari pemerintah. Menariknya, pelaku UMKM tetap bisa mengakses pinjaman ini kendati tidak mengekspor sendiri produknya . Mereka bisa menjalin kerjasama dengan eksportir besar untuk melego produknya ke pasar mancanegara.

Fasilitas pinjaman modal ini mirip Kredit Usaha Rakyat (KUR) tetapi bukan disalurkan melalui perbankan, melainkan langsung oleh  Permodalan Nasional Madani (PMN) – Exim Bank – dan dikenakan bunga sebesar 9 persen. Lanjutkan membaca “UMKM Orientasi Ekspor Bisa Dapat Pinjaman hingga Rp 50 Miliar”

Anies Baswedan: Bagaimana Nasib Rakyat Nanti?


ARTIKEL  ini sama sekali tidak bermaksud menyerang calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Saya hanya menanggapi kicauan Anies di twitter pada 23 Februari 2017. Kicauan di akun @aniesbaswedan itu saya kutip di bawah ini: “Teman-teman, pilkada ini bukan soal siapa yang akan menjadi pemimpin, masalah sebenarnya adalah bagaimana nasib rakyat nanti?” Tampaknya Anies mengkhawatirkan nasib rakyat Jakarta jika salah pilih pemimpin pada Pilkada putaran II … Lanjutkan membaca Anies Baswedan: Bagaimana Nasib Rakyat Nanti?

Amran Olang (teropongalor.com)

Pria Kristen Jadi Ketua Panitia MTQ di Alor


Amran Olang (teropongalor.com)
Amran Olang (teropongalor.com)

BARU-BARU ini, persisnya 19 April 2016, Presiden Jokowi berbincang hangat dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron, di Kantor PM Inggris, London. Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi mengatakan, “Sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia mempunyai peran untuk menunjukan kepada dunia bahwa dalam Islam, demokrasi dan toleransi dapat beriringan.” (Tempo.co)

Jokowi benar. Dan dia menyebut Islam, karena mayoritas penduduk Indonesia adalah penganut Islam dan wajah Islam Indonesia yang sebenarnya adalah Islam yang toleran. Wajah asli Islam Indonesia dengan mudah bisa kita temui di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Lanjutkan membaca “Pria Kristen Jadi Ketua Panitia MTQ di Alor”